Friday, 13 March 2015

9 IMUNISASI TAMBAHAN PADA ANAK

9 IMUNISASI TAMBAHAN PADA ANAK. Imunisasi dasar saja tidak akan mencukupi kebutuhan anak Anda.. Inilh 9 imunisasi tambahan yang diperlukan agar anak terlindungi dari berbagai penyakit.

9 IMUNISASI TAMBAHAN PADA ANAK
9 imunisasi tambahan pada anak

Tidak hanya untuk kesehatan diri, namun juga untuk kesehatan anak. Imunisasi adalah salah satu cara tepat agar menjaga kesehatan anak, supaya ia terhindar dari berbagai penyakit infeksi. Saat ini pemerintah sudah menyediakan Imunisasi Dasar untuk anak yang terdiri dari Imunisasi BCG, Polio, Hepatitis B, Campak, dan lain-lain.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), keenam jenis Imunisasi Dasar harus diberikan pada anak untuk melindungi anak dari  dampak penyakit yang  dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Imunisasi Dasar  tersedia gratis, bisa juga dengan harga sangat murah, ini adalah fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. 

Namun ada juga beberapa Imunisasi Tambahan yang direkomendasikan IDAI agar diberikan pada anak, sebagai usuha perlindungan anak dari beberapa penyakit lainnya. 


1. Hib (Haemophilus influenzae)

Melindungi tubuh anak dari virus Haemophilus influenza type B, yang bisa mengakibatkan meningitis (radang selaput otak), pneumonia (infeksi paru), dan epiglotitis (infeksi pada katup pita suara dan tabung suara). Diberikan pada usia 2, 4, 6, dan juga 15 -18 bulan. Vaksin dapat diberikan secara terpisah atau kombinasi. 

 Pneumokokus (PCV)

2. Melindungi tubuh anak dari bakteri pnemukokus yang bisa mengakibatkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga. Diberikan pada umur 2 bulan dengan interval dua bulan, sebanyak 3 kali, yaitu di usia 2, 4, 6 bulan, dan juga 12 - 15 bulan. Jika Anda belum memberikannya sampai usia anak di atas 1 tahun, PCV hanya perlu diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Kalau anak sudah berusia 2 - 5 tahun, PCV hanya diberikan 1 kali. 

3. Influenza

Melindungi dari beberapa jenis virus influenza. Diberikan setahun sekali disaat usia 6 bulan. Bisa terus diberikan sampai dewasa. Untuk usia di atas 2 tahun, vaksin bisa diberikan dalam bentuk semprotan pada saluran pernapasan.

4. MMR (Measles, Mumps, Rubella)

Melindungi dari virus campak, gondongan dan rubella (campak Jerman). Diberikan di usia 15 bulan, diulang saat anak berusia 6 tahun. Dapat diberikan pada umur 12 bulan jika belum mendapat campak di usia 9 bulan.

5. Tifoid

Melindungi dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus). Diberikan pada usia di atas 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. Ada dua jenis vaksin, yaitu oral dan suntik. Tifoid oral diberikan untuk anak di atas 6 tahun.

6. Hepatitis A

Melindungi dari virus Hepatitis A, yang mengakibatkan penyakit hati. Diberikan di atas umur  2 tahun, dua kali dengan interval 6 sampai 12 bulan. 

7. Varisela

Melindungi dari penyakit cacar air, Diberikan pada anak saat usianya di atas 1 tahun, Tapi lebih baik diberikan sebelum masuk sekolah dasar. 

8. HPV (Human papiloma Virus)

Melindungi dari Human papiloma Virus yang menyebabkan kanker mulut rahim. Diberikan pada anak di atas umur 10 tahun sebanyak 3 kali dengan jadwal 1-2 bulan dan 6 bulan seterusnya. 

9. Rotavirus

Dapat mencegah diare berat pada bayi akibat Rotavirus yang merupakan penyebab umum gastroenteritis akut (peradangan lambung dan usus halus akibat zat beracun dari bakteri atau infeksi virus) pada bayi dan anak-anak. Pemberian vaksin ini bisa mencegah terjadinya muntah-muntah dan diare berat. Ada 2 jenis vaksin, yaitu yang diberikan sebanyak 2 kali atau 3 kali pada saat anak berusia 2-6 bulan

Inilah segelintir artikel dari admin mengenai 9 imunisasi tambahan pada anak, semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih.
 
Copyright © . Ali Ghozali - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger