Karanganyar adalah sebuah kabupaten yang masih termasuk dalam wilayah karesidenan Surakarta yang terletak kurang lebih 20 km dari kota Solo. Selain memiliki wisata alam Air Terjun yang indah seperti Grojogan Sewu dan Air Terjun Jumog, kabupaten Karanganyar juga mempunyai dua candi Hindu yg masih utuh dan terawat sampai saat ini. Untuk menuju komplek candi hanya perlu mengarahkan kendaraan dari Solo menuju Tawangmangu, setelah melewati deretan rumah makan di daerah Karangpandan, belok ke kiri anda akan melihat gerbang masuk lumayan besar bertuliskan “Kawasan Wisata Candi Sukuh Cetho”. jika sudah sapai gerbang jarak menuju candi kurang lebih menempuh perjalanan 30 menit untuk menuju candi pertama, yakni Candi Sukuh
 |
| Indahnya Wisata Candi di Karanganyar |
Candi Sukuh merupakan kompleks candi Hindu yang memiliki bentuk lain dari kebanyakan candi Hindu yang tersebar di Indonesia. Bentuk candi yang terletak di desa Sukuh ini menyerupai piramida peninggalan Suku Maya di Inca. Bahan dasar bangunan candi ini terbuat dari batu andesit yang berwarna agak kemerahan ini masih terawat dan terjaga. Apabila anda ingin mengetahui lebih jauh tentang sejarah Candi Sukuh jangan khawatir, dapat menggunakan bantuan guide yang ada di loket pembayaran tiket masuk.
Saat pertama kali mengunjungi Candi Sukuh kesan pertama saya adalah jantung berdegup kencang melihat relief yang sedikit terlihat seram untuk saya. Kebanyakan relief candi yang ada di Jawa menceritakan tentang filosofi hidup atau sejarah wayang yang dilukis dengan bentuk pahatan batu yang terlihat jelas. Udara dingin dan cuaca yang cenderung berkabut di lereng Gunung Lawu membuat atmosfir semakin membuat bulu kuduk berdiri. Ini hanya pandangan saya yang agak sensitif terhadap hal mistis, tapi dari semua mitos yang berhembus membuat Candi Sukuh semakin layak dikunjungi apabila singgah di Solo dan Tawangmangu.
 |
| Indahnya Wisata Candi di Karanganyar |
Candi Hindu kedua di kawasan ini adalah Candi Cetho yang terletak di atas bukit yang harus dilewati dengan penuh kehati-hatian dan konsentrasi tinggi saat menuju tempat ini. Tak terhitung sudah berapa kali saya mengunjungi candi yang terletak di Dusun Ceto ini dan selalu merasa plong saat berhasil mencapai puncak setelah sport jantung selama di perjalanan. Yang perlu anda waspadai adalah tanjakan terakhir menuju candi yang kemiringannya lumayan bikin tancap gas kendaraan. Meski jalan sudah tidak seperti beberapa tahun silam yang masih belum diaspal dan punya tanjakan yang punya sudut kemiringan 45 derajat . Pemandangan saat perjalanan menuju Candi Cetho tidak berubah sama sekali sejak dulu, masih memperlihatkan keindahan panorama khas pegunungan di lereng Gunung Lawu,
Cetho atau cetha merupakan bahasa Jawa dari kata terang / jelas, dan memang kita bisa melihat pemandangan indah saat berada di komplek candi yang kata beberapa orang bisa terlihat kota Solo dari kejauhan jika cuaca cerah. Tiket masuk candi yang areanya lebih luas dari pada Candi Sukuh ini hanya sebesar 5.000 rupiah. Candi ini masih mengambarkan alat kelamin ( lagi ), tapi di sini diperlihatkan lebih banyak ( maaf ) bentuk alat kelamin laki-laki,
Candi Cetho masih digunakan untuk sembahyang bagi umat beragama Hindu yang tinggal di Dusun Ceto dan sekitarnya. Di saat hari perayaan agama Hindu terlihat banyak sesajian yang diletakkan di area candi seperti persembahan daging babi, janur yang sudah dihias, payung yang dominan warna putih dan kuning yang terlihat seperti acara keagamaan besar di Bali.
Bagaimana menuju Candi Cetho? Apabila dari arah Solo kendaraan belok kanan untuk menuju Candi Sukuh, maka anda belok ke kiri menuju arah kebun teh Kemuning, naik terus hingga ke puncak bukit dan ketemulah Candi Cetho. jika nyasar bisa segera ber-GPS atau Gunakan Penduduk Setempat.
Inilah segelintir artikel dari admin mengenai Indahnya Wisata Candi di Karanganyar, semoga bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih,
